MOJOKERTO – Tahun ini, acara sahur bersama istri presiden RI keempat Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid dilaksanakan di berbagai kota, salah satunya di Mojokerto. Acara sahur bersama Sinta Nuriyah berlangsung pada tanggal 31 Maret 2024 yang bertempat di Pendopo Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Acara tersebut dihadiri oleh pemuka dari berbagai agama dan penghayat, bupati Mojokerto, ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, komunitas GUSDURian dari berbagai kota, dan tokoh masyarakat lainnya.
Bupati Mojokerto, Ikfiana Fahmawati berterima kasih atas kedatangan istri dari KH. Abdurrahman Wahid tersebut di Mojokerto.
Selanjutnya, Sinta Nuriyah menjelaskan tujuan diselenggarakannya sahur bersama itu, yaitu mengajak berpuasa seperti yang dilakukan sejak 24 tahun lalu. Ia bercerita, saat Gus Dur masih hidup, ia sering diajak Gus Dur untuk sahur bersama di bawah kolong jembatan, di tengah pasar, dan di jalanan bersama kaum dhuafa.
“Berbuka itu membatalkan puasa, sedang sahur mengajak berpuasa,” ungkapnya.
Baginya, berbuka puasa kadang-kadang memiliki kepentingan seperti perolehan tambahan suara.
“Boleh berebut kursi, asal tidak dijadikan alat untuk memporakporandakan atau memecah belah kesatuan bangsa,” jelasnya
Ibu dari empat orang anak ini juga mengajak menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa bersama-sama mengingatkan bangsa Indonesia memiliki keberagaman suku bahkan agama, dan juga menanyakan pada para hadirin yang diingat dari sosok Gus Dur.
Ia menjelaskan di balik kata ”Gitu saja kok repot” yang sering dilontarkan Gus Dur menunjukkan kepasrahan total hamba pada Tuhannya. Dalam forum ini ia juga memperkenalkan agama Baha’i di Indonesia yang perlu dihargai. Ia juga menambahkan, bahwa puasa itu kebaikan dan dengan puasa harus mengubah seseorang menjadi lebih baik.