Potret Pluralisme: GUSDURian Brebes Rayakan Imlek bersama Jemaat Vihara Dharma Mulya Losari

BREBES – Imlek selalu membawa kebahagiaan, demikianlah potret damai yang terjalin antarumat beragama dalam malam Puja Bhakti menyambut Perayaan Tahun Baru Imlek 2025 di Vihara Dharma Mulya Losari, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes pada Selasa, (28/01/2025).

Anjangsana yang dilakukan Penggerak GUSDURian Brebes ini sudah rutin dilakukan oleh para penggerak Komunitas GUSDURian Brebes. Langkah ini merupakan bentuk komitmen Jaringan GUSDURian agar terjalin hubungan hangat antarumat beragama di Brebes.

Acara dimulai dengan bincang-bincang hangat dan suguhan makanan serta minuman—para penggerak antusias bertanya mengenai hal-hal yang biasa dilakukan dalam Perayaan Imlek, serta diajak menyelami sejarah pendirian Vihara Dharma Mulya dan Klenteng Hok Tek Tjeng Sin, dan diakhiri sesi foto bersama.

Salah satu pengurus Vihara Dharma Mulya, Tan Ping atau yang biasa dipanggil Shuginton mengatakan senang mendapat kunjungan dari GUSDURian Brebes yang telah lama menjadi teman lintas agama di Brebes.

Ia mengajak berkeliling Vihara sekaligus bercerita mengenai sejarah dan asal muasal pendirian vihara dan klenteng yang menjadi satu bangunan ini. Bangunan Vihara ini dulu adalah Klenteng yang sudah beroperasi sejak tahun 1898 dan masih berfungsi sebagai vihara dan klenteng hingga saat ini.

“Jadi dulu bangunan ini sudah ada sejak tahun 1898, terus dipugar tahun 2000-an sampai sekarang masih digunakan untuk bersembahyang bagi umat Buddhis maupun Konghucu.”

Salah satu Penggerak GUSDURian Brebes, Gabriel Heru mengaku baru pertama kali mengunjungi Vihara Dharma Mulya yang letaknya berdekatan dengan batas kota Cirebon Jawa Barat. Namun ia sudah sering rayakan imlek bersama warga Tionghoa di Brebes.

“Ya biasanya kami rayakan Imlek pasti ke klenteng atau vihara di Brebes, ini baru pertama ke sini. Sangat berkesan bisa mengenal sejarah sekaligus kehidupan umat Tionghoa di Vihara ini,” ungkapnya.

Para penggerak juga berkesempatan berjejaring dengan para warga Tionghoa dari berbagai daerah, yang biasanya mudik untuk merayakan Imlek bersama sanak saudara, khususnya di daerah Losari.

Dihubungi pada waktu berbeda, koordinator GUSDURian Brebes Muhammad Hadziq Permadi mengungkapkan kunjungan imlek atau perayaan hari besar umat beragama oleh Jaringan GUSDURian sangat penting untuk mewujudkan pluralisme di Brebes.

“Kunjungan Perayaan Imlek bukan sekadar pergantian tahun baru bagi warga Tionghoa, namun bentuk solidaritas bersama-sama mewujudkan dan menyebarkan rasa pluralisme di antara umat beragama khususnya di Brebes,” tandasnya.

Penggerak Komunitas GUSDURian Semarang, Jawa Tengah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *