Author: Mohammad Pandu

HomeMohammad Pandu
Mohammad Pandu

Mohammad Pandu

Esais. Tinggal di Yogyakarta.

Beberapa waktu lalu, Menpan-RB Abdullah Azwar Anas menyebut anggota TNI dan Polri bakal bisa menempati jabatan ASN. Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang membahas Manajemen ASN tersebut dalam waktu dekat (mungkin bulan depan) akan disahkan. Banyak kritik yang muncul karena kebijakan baru ini dianggap menghidupkan kembali dwifungsi ABRI yang eksis kala Orde Baru dulu. Saya menyesalkannya …

by

Penghujung tahun sudah di depan mata. Seperti tahun-tahun lalu, peringatan demi peringatan akan datang di seluruh penjuru dunia. Akhir tahun selalu memillik arti bagi setiap orang, setiap kelompok, dan setiap negara yang mempunyai hari monumentalnya masing-masing. Selain peringatan menyambut tahun baru, setiap akhir tahun Slovenia juga memperingati Hari Kemerdekaannya, Kepulauan Solomon memperingati Hari Pengucapan Syukur …

by

Jangan remehkan perkara tidur. Nazi Jerman, barangkali tak akan tumbang jikalau Hitler tak tidur saat pasukan Sekutu mendarat di pantai Normandia, Prancis. Namun apa daya, gara-gara Hitler terlambat bangun dan gagal memberi komando pada pasukannya, peristiwa yang terkenal dengan nama Operasi Overlord itu dengan mudah melumpuhkan Nazi Jerman sekaligus mengakhiri Perang Dunia II pada tahun …

by

Dunia Islam dibuat geger oleh pernyataan Emmanuel Macron. Boikot produk Prancis dilakukan di berbagai belahan dunia. Protes dan makian di media sosial tak terbendung. Sebagian umat Islam bahkan turun ke jalan untuk menunjukkan kekesalan dan kritik lewat poster-poster mereka. Kalau mau dirunut, sebenarnya bukan Presiden Prancis itu yang memulai. Akarnya terletak di media satire Prancis, …

by

Setiap negara memiliki tantangannya sendiri. Tantangan itu bisa muncul dari sektor apapun: politik, demografi, hubungan internasional, ekonomi, ideologi, atau agama. Tak hanya tantangan, seringkali negara juga harus bergelut dengan paradoks dan ironi sekaligus. Prancis salah satunya. Kita tahu, Prancis adalah negara di Eropa yang paling multikultural. Dia tak hanya dihuni oleh kaum kulit putih Kaukasian, …

by

Pandemi memukul banyak orang. Banyak sekali. Instansi negara nyaris di seluruh dunia gelagapan menghadapi Covid-19 ini. Bahkan Vietnam dan Selandia Baru yang belum lama berselebrasi atas prestasi nol kasusnya, tiba-tiba dikagetkan dengan warganya yang terinfeksi. Serangan ini adalah sesuatu yang benar-benar baru. Di Indonesia, pukulan pandemi telah mengguncang tatanan sosial, politik, budaya, dan khususnya ekonomi. Sejak pemerintah …

by

“Pada mulanya, humor berasal dari folklor,” kata Hairus Salim dalam seminar daring yang digelar oleh Jaringan Gusdurian beberapa waktu lalu. Humor tumbuh dalam satu komunitas tertentu. Ia bukan milik bersama. Namun, seiring berjalannya waktu, andil media semakin besar dalam proses penyebarannya. Humor lantas keluar dari lingkungan tempat ia lahir. Di lingkungan antah-berantah itu, humor menjadi objek penghakiman, …

by

Diakui atau tidak, negeri kita sedang darurat humor hari-hari ini. Humor sudah seperti nasib kambing di rumah penjagalan: satu per satu mengantri menunggu dieksekusi. Di sisi lain, ketersinggungan adalah lauk pelengkap nasi di meja makan para pejabat, institusi negara, ormas keagamaan, atau masyarakat yang tak sanggup menertawakan diri sendiri. Sehari-hari kita konsumsi. Masuk ke dalam …

by

Barangkali, sastra sudah masuk di urutan keempat dalam daftar hal-hal yang Gus Dur cintai, setelah agama, bangsa dan keluarganya. Sastra merupakan salah satu bagian yang sulit dipisahkan dari sosok Gus Dur. Hobi membaca Gus Dur yang kuat dan ketertarikannya pada soal-soal kemanusiaan, membuatnya berada pada pilihan sulit untuk tidak memilih sastra sebagai bahan bacaan wajibnya. …

by