Author: Muhammad Autad An Nasher

HomeMuhammad Autad An Nasher
Muhammad Autad An Nasher

Muhammad Autad An Nasher

Alumnus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan aktivis Jaringan GUSDURian Indonesia

Kemarin sore (9/1) seakan saya tertampar oleh seorang penjual gorengan yang biasa berjualan di samping musala Baitus Salam, area pesantren yang saya kelola. Pak Sobirin namanya. Kala itu ada pesanan wajan penggoreng yang masuk di hape istri saya. Lalu, dia meminta saya untuk menemaninya, mengantar ke rumah Pak Sobirin. Sudah setahun lebih tidak pernah terlihat …

by

Dua hari yang lalu saya membaca tulisan Gus Dur di buku Gus Dur Bertutur. Tiba-tiba ingin membaca tulisan “Dialog Model Berjualan Kecap” yang ada di dalamnya. Isinya bagus, kritik Gus Dur terhadap dialog antaragama yang semu, saat Gus Dur di Beijing.  Dialog antaragama memang sering kali sekadar formalitas belaka, tidak ada keseriusan untuk menyelesaikan problem …

by

Tahun baru sangat identik dengan resolusi. Saya tidak tahu siapa yang pertama kali menghembuskan narasi itu. Bagi saya, tahun baru hanyalah perubahan kalender sebagai penanda waktu yang terus berjalan, dan ternyata kita makin tua saja. Tapi menarik juga ide itu. Saya sendiri punya niatan untuk menuangkannya dengan menulis kejadian terdekat, yang saya alami. Untuk sekadar …

by

Sosok almarhum KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tidak pernah habis diulas. Berjilid-jilid buku, mulai dari humor sampai buku serius sudah banyak di rak-rak perpustakaan. Bahkan, setahu saya, pemikir Indonesia yang paling banyak dijadikan sebagai obyek penelitian tugas akhir; baik skripsi, tesis, hingga disertasi, Gus Dur adalah salah satunya. Termasuk di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, …

by

Saya sudah lama mendapatkan humor Gus Dur yang satu ini. Tapi lupa, dari mana sumbernya, karena sudah menjadi kebiasaan di forum-forum GUSDURian, para sahabat dan murid Gus Dur saling bertukar joke-jokenya Gus Dur. Jadi dari sosok siapa joke ini keluar, saya lupa. Suatu ketika Gus Dur mengisi pengajian di daerah Yogyakarta. Sudah menjadi kebiasaan dalam tradisi orang-orang …

by

Kerinduan santri dan kiai kian terasa di tengah pandemi. Selama tiga bulan (mungkin ada yang lebih) mereka berjarak. Santri harus dirumahkan. Belum pernah terbayang sebelumnya, santri belajar dari rumah dalam waktu yang sangat lama. Apalagi menggunakan media daring (online). Namun, di bulan Juli ini, beberapa pesantren sudah mulai aktif kembali melakukan kegiatan belajar mengajar. Selaku …

by

“Mas, tolong ambilkan sendok dan garpu di tempat Bu Lek Nung. Mas, bisa minta tolong buat ambilin tempat air mineral ke Toko Rizki?” pinta istriku. Istriku adalah seorang pedagang perabotan rumah tangga. Di tengah Covid-19, kami mencoba peruntungan, mengais rezeki melalui aplikasi jual beli daring (online). Sementara saya adalah seorang pedagang kaos dan emping melinjo. Jualan online adalah salah …

by