Category: Opini

HomeOpini

Dari tulisan panjang ini, secara khusus saya ingin menunjukkan berbagai kemungkinan ejawantah nyata dari integrasi-interkoneksi nash dan kebudayaan melalui praksis metodologi Ushul Fiqh, termasuk di negeri kita. Di lingkungan Nahdliyyin, kita kenal istilah Islam Nusantara belakangan ini. Di lingkungan Muhammadiyah, kita kenal istilah Islam Berkemajuan. Jauh sebelumnya, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) telah memunculkan istilah yang …

by

Saya biasa mendengarkan radio ketika berangkat atau pulang kerja. Mendengarkan radio, terutama ketika programnya bersifat interaktif, memberi kenikmatan tersendiri. Menikmati obrolan remeh-temeh asyik. Celoteh antara pendengar dan penyiar memberi waktu bagi saya untuk sejenak keluar dari rutinitas kerja yang terus menerus datang tanpa ampun. Tapi pagi tadi, kelaki-lakian saya sangat tersinggung dengan salah satu program …

by

Kemarin pagi (17/02/2020) saya moderatori acara bedah buku yang digelar oleh GUSUDURian Jogja dalam rangka Haul ke-10 Gus Dur di UIN Sunan Kalijaga. Hadir sebagi narasumber, mas Hairus Salim selaku penulis, Mbak Alisa Wahid, selaku pembedah pertama, dan Mas Dr. Zuly Qodir selaku pembedah kedua. Oh ya, judul bukunya adalah “Sang Kosmopolit.” Buku ini terdiri …

by

Gus Dur dan Gus Sholah tidak selalu menunjukkan hubungan baik sebagai kakak-adik perihal pemikiran. Kedua tokoh ulama ini memiliki pandangan berbeda tentang hubungan agama dan negara. Perbedaan ini nampak ketika membaca tulisan-tulisan saling kritik di media di tahun 1998. Kala itu, Gus Dur menulis di Media Indonesia tentang A. Wahid Hasyim, NU dan Islam, pada …

by

Jambo, jambo bwana. Habari gani? Mzuri sana. Wageni Mwakaribishwa, Kenya yetu, Hakuna Matata..” Sepenggal lagu yang berarti ucapan selamat datang di Kenya mengantarkan Freedom of Religion and Belief (FoRB) Youth Exchange datang ke Kenya. Dengan diinisiasi oleh Mensen met enn Missie (MM), sebuah organisasi katolik untuk kerjasama internasional, teman teman Jaringan Gusdurian (Indonesia), Mosingtuwu Institute …

by

Di pelosok Yogya, karena perkembangan keagamaan, lebih khusus lagi keislaman, banyak masjid yang harus diperluas. Tetapi bagaimana dengan masjid yang lahannya sudah mentok? Alternatifnya, merambah ke jalan. Di depan masjid yang sebenarnya jalan umum kemudian dibangun tenda permanen berbahan baja ringan. Jalan ini dipakai terutama untuk jumatan atau pengajian. Pola seperti ini bermunculan di Yogya …

by

Gus Dur memiliki peran besar dalam proses NU kembali ke khittah. Saat itu situasinya adalah setelah transisi Orde Lama ke Orde Baru, kebijakan politiknya Suharto tidak mengenakkan buat partai-partai Islam. Semula, banyak kalangan partai Islam berharap dengan naiknya Suharto dengan Orde Barunya, kalangan partai Islam bakalan mendapatkan kesempatan politik yang bebas. Namun harapan tersebut berujung …

by

Tadi malam saya posting “pertanyaan dalam hati”. Mungkin karena ilustrasinya kurang pas, beberapa orang bertanya: loh apa hubungannya tinggal di perumahan mewah dan intoleransi? Tetapi karena pertanyaan ini pula saya justru menemukan inti permasalahannya: bagi banyak orang, intoleransi tidak ada hubungannya dengan kelas sosial. Selama ini wacana mengenai intoleransi selalu dipahami dalam kerangka hak asasi. …

by

Aku membaca pengantar buku yang menghebohkan, “Menjerat Gus Dur”, yang berjudul “Gus Dur Melawan Oligarki yang Tak Pernah Usai” oleh penulisnya,  Virdika Rizky Utama. Aku belum kebagian bukunya, karena terlambat pesan. Buku itu sungguh amat menarik sekaligus mendebarkan. Aku belum menilai orang-orang yang konon “besar” atau “penting” sebagaimana disebutkan dalam buku tersebut yang melukai Gus …

by

Kisah ini saya dapatkan dua kali dari salah satu guru terkasih saya, Pak Mutammam Syafi’i. Beliau mendapatkannya dari kyai saya, Allahuyarham KH Masruri Abdul Mughni (Abah Kyai). Pak Mutammam merupakan salah satu kepercayaan Abah Kyai. Abah Kyai mengenal Gus Dur sejak lama, saat mondok di Jombang pada awal 60-an. Gus Dur hadir dalam cerita-cerita Abah …

by