“Adati hula-hula’a to syara’, syara’a hula-hula’a to qur’ani”. Inilah satu semboyan—sering kali disebut falsafah—hidup orang di Gorontalo. Masyarakat di sini bisa dikatakan memiliki tingkat religiusitas yang tinggi, juga kompleks. Salah satu sebutan lainnya adalah, Kota Serambi Madinah. Aku ingin mempercayai sebutan itu sebagai suatu cita-cita yang luhur, di mana terciptanya masyarakat plural dan dinamis sehingga …