Pada 2015, Mbak Alissa Wahid, Koordinator Nasional Jaringan GUSDURian, mengajak saya ke Pontianak, Kalimantan Barat. “Urun rembung pemberantasan korupsi ning (di) pesantren, mas”, kira-kira begitu prolog dari ajakannya. Saya, yang kebetulan juga sebagai warga Nahdliyyin, tak kuasa menolak “perintah” anak sulung Gus Dur itu, sembari juga ingin ngalap barokah dari dzurriyah KH. Abdurrahman Wahid. Sesampai di Pontianak, saya langsung bergegas menuju Pondok …