Social Media

Author: KH. Abdurrahman Wahid

HomeKH. Abdurrahman Wahid
KH. Abdurrahman Wahid

KH. Abdurrahman Wahid

Presiden Republik Indonesia ke-4.

Minggu lalu, di bilangan Kramat V, Jakarta, penulis me­resmikan sebuah panti jompo milik sebuah yayasan yang dipimpin orang­-orang eks Tapol (Tahanan Politik) dan Napol (Narapidana Politik), kasarnya orang­-orang PKI (Partai Komunis Indonesia) yang sudah dibubarkan. Mereka mendirikan sebuah panti jompo di gedung bekas kantor Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia), yang dianggap sebagai organisasi perempuan PKI. Peresmian …

by View all posts

Agama (Islam) dan budaya mempunyai independensi masing-masing, tetapi keduanya mempunyai wilayah tumpang tindih. Bisa dibandingkan dengan independensi antara filsafat dan ilmu pengetahuan. Orang tidak bisa berfilsafat tanpa ilmu pengetahuan, tetapi tidak bisa dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah filsafat. Di antara keduanya terjadi tumpang tindih dan sekaligus perbedaan-perbedaan. Agama (Islam) bersumberkan wahyu dan memiliki norma-normanya sendiri. …

by View all posts

Rusia adalah negeri yang terkenal dengan pembangkangnya kepada para penguasa zalim dan kejam. Masa pemerintahan para Tsar yang berlangsung berabad-abad selalu dipenuhi dengan pemberontakan bersenjata di kalangan rakyat miskin yang menjadi korban perampasan hak oleh kaum feodal. Cerita petani (muzhik) yang memberontak merupakan tema menetap dalam sastra Rusia, seperti dibuktikan antara lain oleh karya-karya Pushkin …

by View all posts

Sejumlah pemimpin partai­-partai politik Islam, beberapa tahun yang lalu, menyatakan bahwa kepemimpinan wanita tidak tepat dalam pandangan agama. Dasar anggapan itu adalah ungkapan al-Qurân “Lelaki lebih tegak atas wanita (al-rijâlu qawwâmûna ‘alâ al-nisâ)” (QS. an-­Nisa [4]:34), yang dapat diartikan menjadi dua macam. Pertama, lelaki bertanggung jawab fisik atas keselamatan wanita; dan kedua, lelaki lebih pantas …

by View all posts

Jadi orang Cina di negeri ini, di masa ini pula, memang serba salah. Walaupun sudah ganti nama, masih juga ditanyakan ‘nama asli’-nya kalau mendaftarkan anak ke sekolah atau jika membuat paspor. Mungkin, karena memang nama yang digunakan terasa tidak pas bagi orang lain, seperti nama Nagaria. Biasanya naga menggambarkan kemarahan dan keganasan. Apakah si naga …

by View all posts

Selama ini orang menganggap bahwa Marxisme-Leninisme atau lebih mudahnya komunisme, berada dalam hubungan diametral dengan Islam. Banyak faktor pendorong kepada tumbuhnya anggapan seperti itu. Secara politis, umpamanya dalam sejarah yang belum sampai satu abad. Marxisme-Leninisme telah terlibat dalam pertentangan tak kunjung selesai dengan negara-negara (dalam artian pemerintahan negara bangsa atau nation state), bangsa-bangsa, dan kelompok-kelompok muslim …

by View all posts

Ketika berada di Washington DC, penulis menghadiri Konvensi American Jewish Committee (AJC). Mengapakah hal itu penulis lakukan, padahal AJC adalah sebuah organisasi yang mungkin tidak disenangi jumlah sangat besar kaum muslimin? Jawabannya sederhana saja: bahwa kalau tidak kita terangkan pada mereka, mereka tetap tidak akan tahu selamannya tentang sisi-sisi lembut dari Islam. Mereka hanya tahu …

by View all posts

Sekitar 40 tahun lalu Raymond White menuliskan perbedaan kepemimpinan (leadership) Richard Nixon dengan John F. Kennedy. White menggambarkan kepemimpinan model Nixon sebagai kepemimpinan kepala kelasi (boatswain). Nixon memimpin para kelasi di ruangan bawah untuk menimba air yang masuk akibat badai dan membuangnya ke laut. Sepanjang waktu badai berlangsung, dia harus siaga memimpin para kelasi untuk …

by View all posts

Minggu lalu, kembali penulis memutar compact disc (CD) di mobilnya dan mendengarkan lagu-lagu hard rock yang diciptakan Dhani Dewa. Penulis memutar lagu-lagu tersebut untuk mencari tahu apa sebabnya pihak-pihak ‘Islam garis keras’ marah kepadanya dan berniat menyeretnya ke pengadilan? Atau minimal untuk ‘menakuti’ anak-anak muda yang hendak membeli kaset atau CD tersebut. Sampai-sampai terpaksa penulis …

by View all posts

Dalam kitab suci al-Qur’ân disebutkan: “masuklah kalian ke dalam Islam (kedamaian) secara penuh” (udkhulû fi al-silmi kâffah) (QS al-Baqarah (2): 128). Di sinilah terletak perbedaan pendapat sangat fundamental di antara kaum muslimin. Kalau kata “al-silmi” diterjemahkan menjadi kata Islam, dengan sendirinya harus ada sebuah entitas Islam formal, dengan keharusan menciptakan sistem yang islami. Sedangkan mereka …

by View all posts