Author: KH. Abdurrahman Wahid

HomeKH. Abdurrahman Wahid
KH. Abdurrahman Wahid

KH. Abdurrahman Wahid

Presiden Republik Indonesia ke-4.

Sewaktu penulis berkunjung ke RRT (Republik Rakyat Tiongkok) minggu, pertemuan dengan orang ini (yang penulis kenal dengan nama keluarga Guo saja, lengkapnya Guo Rongchang), adalah suatu jawaban atas apa yang dicarinya selama ini. Setelah mendarat di Guangzhou -dulu disebut sebagai Canton dan bertahun-tahun menjadi markas bala tentara Inggris-, penulis dibawa ke kota tersebut dan tinggal …

by

Membaca judul di atas, orang pun lalu bertanya dalam hati: apa ada kebijakan yang tidak bijaksana selama ini? Apakah penulis tidak mengada-ada saja dengan judul di atas? Jawabnya adalah betul, karena berbagai kenyataan pahit dalam hidup sebagai bangsa di alam mencekam ini. Salah satu contoh adalah, membiarkan becak menghalangi lalu lintas jalan raya yang sangat …

by

Terus terang saja hak asasi wanita bagi saya masih gelap. Apa yang selama ini dikatakan sebagai hak-hak asasi wanita bagi saya masih merupakan problem, dalam arti belum saya mengerti. Dalam hal ini bukan berarti saya tidak setuju dengan perjuangan hak-hak kaum wanita selama ini, tetapi untuk setuju prasyarat utamanya harus mengerti terlebih dahulu. Problem itu …

by

Penulis berkenalan dengan jenderal Benny Moerdani sejak tahun 1975, dalam suatu upacara. Waktu itu penulis mewakili KH. M. Bisri Sansuri, Ra’is ‘Am atau orang pertama di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU). Sehabis upacara, Pak Benny tidak segera meninggalkan tempat, melainkan melakukan ramah tamah dengan para hadirin. Di saat itulah penulis berkenalan dengan Pak Benny. Walaupun sebelum …

by

Gerakan intelektual Islam dan kontribusinya dalam konteks perkembangan Islam di Indonesia dewasa ini harus ditempatkan pada pengertian strategis. Mereka yang menyusun bahan-bahan GBHN dan dokumen resmi kenegaraan di pemerintahan kedudukannya memang strategis. Namun dilihat lebih jauh mendorong masuknya orang Islam dalam posisi strategis kenegaraan sebenarnya tidaklah strategis. Ini dapat disamakan dengan teknokrat yang berbondong-bondong lewat …

by

Pukul 05.00 WITA, di ruang tamu Ashram Ghandi milik Ibu Gedong Bagus Oka di bilangan Sanglah, Denpasar. Ketika itu, penulis sedang menunggu keberangkatan ke lapangan terbang Ngurah Rai –sambil minum teh, bertemu dengan putera kedua beliau, yaitu Krisna Bagus Oka. Sebelumnya, dalam sebuah pertemuan di Candi Desa, Krisna telah mengajukan gugatan. Mengapa Gus Dur selaku …

by