Social Media

Author: M. Mujibuddin

HomeM. Mujibuddin
M. Mujibuddin

M. Mujibuddin

Esais dan GUSDURian Jogja.

Gus Dur merupakan tokoh pemikir Islam Indonesia. Sejak kecil Gus Dur memiliki ketertarikan pada ilmu pengetahuan. Bentuk kecintaannya terhadap ilmu tersebut bisa dilihat melalui berbagai buku yang telah dibaca, mulai dari buku Barat hingga buku Timur. Kegemarannya membaca buku kemudian membentuk pemikiran Gus Dur. Untuk memahami pemikiran Gus Dur tidak mudah untuk dilakukan. Sebab, Gus …

by

Persoalan identitas merupakan masalah yang wajar terjadi dalam negara multikultural seperti Indonesia. Konflik identitas antarsuku, agama, ras, maupun etnis yang terjadi akhir-akhir ini menambah rapot merah keberagaman di Indonesia. Namun bukan hanya persoalan horizontal saja, persoalan vertikal pun juga terjadi dengan melibatkan negara sebagai aktornya. Problem identitas Aceh dan Papua merupakan sebuah masalah klasik sejak …

by

Di hari toleransi bulan ini, ada banyak hal yang perlu dipikirkan kembali terkait dengan toleransi. Toleransi dikatakan sebagai sebuah etika karena di dalamnya menyangkut tata krama dalam bersosial. Secara aplikatif, toleransi memiliki beragam perspektif. Ada yang mengatakan bahwa toleransi itu hanya sebatas penerimaan kita terhadap perbedaan. Ada juga yang menafsirkan kalau toleransi itu tidak hanya …

by

Kemarin, tanggal 30 Desember 2020, pemerintah melalui Menkopolhukam telah resmi membubarkan organisasi massa Front Pembela Islam (FPI). Secara de jure, pemerintah berdalih bahwa FPI sejak tanggal 21 Juni 2019 telah bubar sebagai ormas, tetapi sebagai organisasi FPI masih mengadakan aktivitas yang menganggu ketertiban dan keamanan yang bertentangan dengan hukum. Begitu ungkapan Menkopolhukam Mahfud MD dalam jumpa pers …

by

Gus Dur dan Gus Sholah tidak selalu menunjukkan hubungan baik sebagai kakak-adik perihal pemikiran. Kedua tokoh ulama ini memiliki pandangan berbeda tentang hubungan agama dan negara. Perbedaan ini nampak ketika membaca tulisan-tulisan saling kritik di media di tahun 1998. Kala itu, Gus Dur menulis di Media Indonesia tentang A. Wahid Hasyim, NU dan Islam, pada …

by