Category: Opini

HomeOpini

Almarhum atau swargi Gus Dur bukan hanya kiai, mantan ketua PBNU, dan mantan presiden. Semasa hidupnya, swargi Gus Dur juga seorang pencinta dan pengamat sepak bola yang andal. Ulasan bolanya tentang Piala Dunia sering menghiasi halaman pertama harian (Kompas) ini. Ketika Gus Dur menjadi presiden, beberapa kali penulis juga memakai bahasa bola dalam mengomentari pemerintahannya. …

Rusia adalah negeri yang terkenal dengan pembangkangnya kepada para penguasa zalim dan kejam. Masa pemerintahan para Tsar yang berlangsung berabad-abad selalu dipenuhi dengan pemberontakan bersenjata di kalangan rakyat miskin yang menjadi korban perampasan hak oleh kaum feodal. Cerita petani (muzhik) yang memberontak merupakan tema menetap dalam sastra Rusia, seperti dibuktikan antara lain oleh karya-karya Pushkin …

Beberapa waktu yang lalu, sempat viral di medsos ajakan untuk menolak feminisme oleh sekelompok masyarakat melalui tagar #IndonesiaTanpaFeminis dan #UninstalFeminis. Tentu saja, seperti biasa pro dan kontra pun terjadi. Tulisan ini bukan untuk membicarakan pro dan kontra tersebut karena sudah banyak yang membahasnya. Sebaliknya, tulisan ini ingin mengenalkan seorang tokoh perempuan Sunda yang terlupakan, yang …

Akhir tahun 2013 silam, beberapa ulama Afghanistan berkunjung ke kantor PBNU, lalu ke Universitas Gadjah Mada, kemudian ke kantor PWNU Jawa Timur. Mereka berasal dari berbagai suku dan kelompok di negara yang sering tercabik perang tersebut. Lalu, buat apa mereka datang jauh-jauh dari Afghanistan? Pertama, mereka ingin belajar dari umat Islam Indonesia yang dianggap merepresentasikan Islam rahmatan …

Sosok Gus Dur sudah sewajarnya menjadi panutan bagi para santri atau umat muslim pada umumnya. Namun ada cerita berbeda ketika sosok Gus Dur juga diteladani di dalam sebuah acara internal sekolah-sekolah Katolik. Semua orang tahu Gus Dur merupakan seorang tokoh pluralis Indonesia. Sebagai kyai besar Nahdlatul Ulama’ (NU), tentu saja beliau sangat dihormati di kalangan …

September tahun lalu menjadi titik balik kehidupan saya bersosialisasi dengan teman-teman diluar agama saya. Jadi begini ceritanya. Sebagai orang yang lahir dan dibesarkan di lingkungan Pesantren dan sekolah formal yang masih berbau Islam, akhirnya membentuk saya seorang yang yang hanya mengenal masyarakat yang sama agamanya dengan saya. Ada sih yang tidak dan seingat saya hanya …

"Sayangilah yang ada di bumi. Niscaya yang ada di langit akan menyayangimu" (Nabi Muhammad SAW). Selepas menyelesaikan kuliah tingkat sarjana di UIN Sunan Kalijaga, saya memutuskan untuk melanjutkan studi Pascasarjana di fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta—meski saya juga sempat bertemu dengan pihak fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta. Saya diliputi rasa …

Baru beberapa tahun saya menyadari, bahwa Bumi Gayatri atau yang dalam atlas disebut dengan Tulungagung, ternyata menyimpan begitu banyak unsur keberagaman di dalamnya. Mulai dari bahasa, seni dan budaya serta cara pandang tentang agama dan kepercayaan. Hal-hal yang menurut saya bukan sebuah ironi. Mengakui dan terbuka atas keberagaman yang ada di Tulungagung, adalah sebuah keniscayaan. …

Cak Nur, begitulah sapaan akrab dari seorang guru bangsa Nurcholish Madjid. Ia lahir dari dua sosok pasangan kharismatik yakni, KH. Abdullah Madjid – yang dikenal sebagai pendukung Masyumi sekaligus Nahdhiyyin dan Bu Nyai Fatonah putri Kiai Abdullah Sadjad Kediri. Dari track record ayahandanya inilah dalam diri Nurcholish Madjid terpatri jiwa ‘modernis-Masyumi’ dan ‘tradisionalis-NU’. Dua nilai …

Sejumlah pemimpin partai­-partai politik Islam, beberapa tahun yang lalu, menyatakan bahwa kepemimpinan wanita tidak tepat dalam pandangan agama. Dasar anggapan itu adalah ungkapan al-Qurân “Lelaki lebih tegak atas wanita (al-rijâlu qawwâmûna ‘alâ al-nisâ)” (QS. an-­Nisa [4]:34), yang dapat diartikan menjadi dua macam. Pertama, lelaki bertanggung jawab fisik atas keselamatan wanita; dan kedua, lelaki lebih pantas …