Tag: Gus Dur

HomeGus Dur

Gus Dur adalah Bapak Pluralisme, terserah jika ada orang yang tidak suka atau berbeda pendapat dengan sebutan ini, termasuk para pecintanya sendiri. Konon, Djohan Efendi, sahabat setia Gus Dur, pernah diminta Gus Dur agar jika ia kelak wafat, nisannya ditulis “Di Sini dikubur Sang Pluralis”. Banyak sekali orang sepakat atas predikat ini. Presiden Susilo Bambang …

by

Periode kepemimpinan sebagai presiden Republik Indonesia yang kurang dari dua tahun, tidak menjadikan Gus Dur kekurangan jejak pengaruh dalam diplomasi politik internasional. Justru, periode pendek kepemimpinan Gus Dur, mewariskan legacy yang strategis dalam lanskap diplomasi internasional pemerintah Indonesia. Manuver Gus Dur sekaligus perombakan strategi diplomasi yang diimbangi dengan perubahan perspektif dari jajaran diplomat sekaligus Departemen …

by

Masalah privilese itu nyata, bukan fiksi. Gus Dur mungkin satu dari banyak tokoh yang tumbuh karena adanya privilese. Dan ia mengakui adanya privilese tersebut. Kita tahu, ia adalah anak (mantan) menteri, cucu pendiri NU dan Pesantren Tebuireng. Ia adalah seorang yang berdarah biru. Dalam suatu wawancara dengan sebuah majalah di tahun 1996, ia pernah menyatakan …

by

Mohammad Sobary dalam prolog buku Demokrasi Indonesia: Antara Asa dan Realitas karya Prof. AS. Hikam, menilai bahwa demokrasi di Indonesia pasca-reformasi telah mengalami kemacetan. Hal ini disebabkan karena kegagalan dalam institusional politik pada aras politik elektoral. Selain itu, akhir-akhir ini marak terjadi politik identitas masyarakat yang masuk dalam panggung politik elektoral di Indonesia. Indonesia sebagai salah …

by

“Gus Dur mengucapkan politik secara humor dan mendengarkan humor secara politik. Dan ia tidak peduli mana sebab dan akibat.” (Rocky Gerung) Bertold Brecht boleh mengatakan “Sengsara, hidup di negara yang tidak memiliki humor. Tetapi lebih sengsara lagi, hidup di negara yang membutuhkan humor”. Namun, bangsa-bangsa yang berperadaban tinggi cenderung memiliki humor yang baik. Persia mempunyai …

by

KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah salah seorang pionir dalam penyelesaian masalah berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara dengan mengimplementasikan nila-nilai etika sosial yang selaras dengan nilai-nilai kebangsaan. Pemikiran dan perjuangan Gus Dur bersifat transformatif karena gagasan-gagasan beliau memadukan pemikiran Islam tradisional, modernisme Islam, dan pemikiran Barat modern. Ia juga merevolusi konsep-konsep etika Islam dari …

by

Abdurrahman Wahid, yang akrab dipanggil Gus Dur, kita tahu ia adalah seorang ulama Muslim, ketua Nahdlatul Ulama (NU) dari tahun 1984 yang mungkin adalah organisasi ulama dan cendekiawan Muslim terbesar di Indonesia, bahkan dunia. Penglihatannya yang hampir buta dan kerentanan fisik, (akibat komplikasi dari diabetes dan stroke), dapat disaksikan ketika ia terpilih dan dilantik sebagai …

by

Ketika Mahatma Gandhi wafat, ia-yang selama hidupnya antikekerasan dimakamkan dengan upacara militer. Ironis, mungkin juga menyedihkan: bahkan seorang Gandhi tak bisa mengelak dari protokol kebesaran yang tak dikehendakinya. Seorang tokoh besar yang wafat meninggalkan bekas yang panjang, seperti gajah meninggalkan gading. Kadang-kadang ia hadir sebagai ikon: sebuah tanda yang memberikan makna yang menggugah hati karena …

by

Sejalan dengan maknanya bahwa moderat itu adalah bersikap adil, jauh dari sikap fanatik terhadap sesuatu dan selalu mengambil jalan tengah untuk menyelesaikan perkara. Maka hal ini bertolak belakang dengan sikap fanatik yang mengandung arti, bahwa ia hanya percaya terhadap sesuatu yang ia yakini benar, ia tidak akan menerima keyakinan atau sesuatu kebenaran dari orang lain. …

by

Seorang filosof pendidikan kenamaan dari New York, Sidney Hook (1943:154), pernah menyatakan, perkembangan sebuah bangsa kerap diikuti oleh munculnya dua figur. Yakni, figur yang telah turut menjadi saksi sejarah atas perkembangan itu sendiri (the eventful man in history) dan figur yang cenderung menjadi bagian dari apa yang disebut sebagai pencipta sejarah (the event-making man) bagi perkembangan …

by