Tag: Gus Dur

HomeGus Dur

Setiap 30 Desember, jamaah dan jamiyah NU, mengenang kepergian sosok kiai kharismatik Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid/lahir di Jombang, 7 September 1940 wafat di Jakarta, 30 Desember 2009). Setiap 1 Januari, ikhwan TQN (Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah) mengenang hari kelahiran mursyid berwibawa Abah Anom (KH. A. Shohibulwafa Tajul Arifin/lahir di Tasikmalaya, 1 Januari 1915 wafat di …

by

Sehari setelah mengumumkan susunan kabinetnya, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kembali ke rumahnya di Jalan Warung Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan, sekitar bulan Oktober 1999. Menggunakan kendaraan Marcedes berlapis baja lengkap dengan pengawal ia melesat ke arah selatan. Ia hendak pulang ke Ciganjur, sesampainya di sana ia sudah disambut warga dengan iringan selawat. Dalam kesempatan itu …

by

KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pulang ke Tanah Air pada 4 Mei 1971 setelah menimba ilmu di Timur Tengah dan Eropa. Di Timur Tengah ia pernah belajar di Al-Azhar, Kairo, Mesir, kemudian Baghdad, Irak. Kemudian ia berusaha melanjutkan studinya ke Eropa. Pada saat studi di Al-Azhar, Gus Dur berusia 25 tahunan. Ia berangkat dari Tanah …

by

Membincang Papua, saya teringat Bumi Manusia, salah satu judul dari seri buku Tetralogi Buru karya sastrawan besar Pramoedya Ananta Toer. Buku pertama dari empat seri buku Pram itu, kini menjadi judul film di bawah besutan sutradara Hanung Bramantyo yang diangkat ke layar lebar. Saya sendiri belum menonton film tersebut, sehingga tak ingin berkomentar tentangnya atau …

by

“Satu-satunya orang yang pantas menjadi musuh saya di negeri ini adalah Pak Harto. Itu pun saya masih berkunjung ke sana saat lebaran. Artinya, ya saya tidak punya musuh”. Kutipan di atas merupakan sepenggal kalimat dari peryataan almarhum KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat menghadiri acara talk show di salah satu stasiun televisi swasta, beberapa tahun yang lalu. Syahdan, …

by

Saya dan seorang kawan berangkat dari Jogjakarta ke Jakarta. Tujuan kami ke kantor PBNU Kramat Raya, Jakarta, untuk bertemu Gus Dur. Ini terjadi sekitar pertengahan tahun 1996, dua tahun sebelum Orde Baru tumbang. Terus terang saja, salah satu yang menyulut kami menemui Gus Dur adalah Emha Ainun Najib, yang akrab dengan sapaan Cak Nun. Waktu …

by

Pada zaman dahulu ada seorang laki-laki memiliki hidung mancung dan sedikit bengkok ke bawah seperti paruh burung beo, janggutnya runcing seperti jangut kambing, sorbannya tebal seperti bantal, rompinya terbuat dari sutra mengkilap dan bersulamkan benang emas, dan sepatunya berujung lancip seperti haluan kapal. Anda kenal siapakah lelaki ini? Dia tidak lain adalah Abu Nuwas al-Hasan …

by

“Kelingan welingmu sing prasojo: Agomo ngayomi jagad royo. Sak lungamu akeh sing rumongso kelangan. Pendekar rakyat sing wis lilo dadi korban. Dijegal kono kene mergo mbeloni rakyate, sing dianggep ra penting lan tansah disingkirake. Nadyan cacat netramu, nanging ngerti batinmu, endi kucing ngendi asu” (Teringat nasihatmu yang jelas dan sederhana: “Agama itu memberi kebaikan pada …

by

Setiap orang menginginkan sebuah kebahagiaan dalam hidupnya. Namun tak sedikit orang yang terjebak dalam kebahagiaan itu sendiri. Alih-alih bukan kebahagiaan yang didapat, melainkan sebuah penderitaan. Apakah memang benar demikian? Kebahagiaan biasa diartikan sebagai sebuah kesenangan, kepuasan. Baik bersifat materi ataupun non materi. Kita sering melihat bahwa orang yang hidup dengan sebuah kemewahan, seperti memiliki rumah …

by

KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bukan hanya dikagumi dan dirindukan banyak orang. Ia juga dibenci, dicaci-maki, disumpahserapahi dan direndahkan sebagian orang. Bahkan ada seorang yang dianggap tokoh oleh pengikutnya begitu benci kepada Gus Dur, sampai mencaci keberadaan tubuhnya, “Gus Dur itu si buta. Dia buta mata dan buta hatinya”. Tetapi caci maki, sumpah serapah, …

by