Social Media

Tag: pelengseran gus dur

Homepelengseran gus dur

Tepat hari ini, 30 Desember 2009, sekitar jam 18.45, Gus Dur pergi menghadap Sang Khaliq. Meski sudah 14 tahun Gus Dur pergi meninggalkan kita, namun jejak-jejak sejarah dan nilai-nilai yang diajarkan rasanya masih terlihat jelas dan relevan. Di tengah suasana politik yang penuh ketegangan seperti sekarang, etika politik Gus Dur semakin relevan untuk digali dan …

by

Dur.. Dur.. Dur.. Suara dengkuran di beranda Orang gemuk berkacamata Berkaos polos Dan pendek celananya Berwibawa.........                Sebelum celana itu terpotong                Hari-harinya dihiasi celana panjang                Jarang bersarung                Namun masih sering berkopiah                Dan mengenakan batik kesayangan Berkopiah keberagaman... Memberi angin segar kepada orang-orang yang terpinggirkan Berbatik peradaban Mengukir sejarah bersama orang-orang di …

by

Perjalanan KH. Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal dengan sebutan Gus Dur sebagai guru bangsa berawal dari sebuah pemikiran yang bisa diterima, lalu menjadi sebuah khazanah intelektual yang menakjubkan. Kesadaran diri menghunjam dan terpatri dari segala sumber dan rahmat dalam dirinya, hal-hal yang dinilai ideal telah menjadi fondasi gerak, sikap, interaksi, dan teladan yang dikandung Gus …

by

(Refleksi 23 Juli 2001) Tanggal 23 Juli kemarin tentu mengingatkan kita pada sebuah peristiwa yang mungkin tak akan pernah dilupakan oleh bangsa Indonesia, ketika seorang lelaki paruh baya keluar dari dalam sebuah gedung megah dengan kaus oblongnya. Ia dipapah oleh beberapa orang seraya melambaikan tangannya kepada khalayak yang mengerumuni gedung tersebut. Yah, sosok tersebut ialah …

by

Pada hari ini 21 tahun yang lalu, bertepatan dengan 23 Juli 2001, Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dilengserkan dari tampuk kursi presiden oleh para politikus. Hal itu diungkap Peneliti PARA Syndicate, Virdika Rizky Utama, yang menyebutkan fitnah dan politik yang menyebabkan beliau jatuh, bukan lantaran korupsi.  Bahkan, Virdika menuliskan penelitiannya dalam buku …

by

Peristiwa persekongkolan politik untuk menjatuhkan Presiden Republik Indonesia ke-4 KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang terjadi pada pertengahan tahun 2001, memberikan kesan tersendiri bagi Ustaz M. Samian, Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Jetis, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sidogiri, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan. Pasalnya, ia menjadi salah satu dari …

by

”Jika mau mengerahkan massa untuk demonstrasi anti-Gus Dur, setiap kepala dihargai Rp.100.000,” ujar seorang kawan aktivis mahasiswa di Surabaya pada tahun 2000. ”Ogah,” jawab saya singkat. Pertimbangan saya menolak ajakan mengorganisir demonstrasi menolak Gus Dur bukan hanya karena persoalan pragmatis, tapi juga ideologis. Bagaimana tidak, dari sisi pragmatis, mengorganisir demonstrasi anti-Gus Dur di Surabaya sama …

by

Meskipun mungkin akan terkesan terlampau mengada-ada bahkan ahistoris untuk mengatakan bahwa riwayat kekuasaan politik pada sebuah masyarakat senantiasa berulang dalam pola yang relatif sama untuk jangka waktu yang sangat lama, tapi untuk konteks politik Indonesia kontemporer, pernyataan seperti itu tampaknya tetap tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Ketika Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya tanggal 21 Mei …

by

Kekuasaan dan kemuliaan pada mulanya boleh jadi merupakan dua wilayah yang berbeda sama sekali. Untuk keperluan tulisan ini cukuplah dikatakan bahwa, kalau yang pertama berasosiasi pada otoritas dan kepatuhan, yang kedua berasosiasi pada keagungan dan penghormatan. Kuasa mengisyaratkan kemampuan mempengaruhi bahkan memaksa pihak lain untuk melakukan sesuatu, kemuliaan mengisyaratkan aura, semacam getar ganjil yang menerbitkan …

by

Abdurrahman Wahid adalah kontoversi di dalam dirinya sendiri. Bahkan ketika tahta tertinggi telah direnggutkan darinya ia tetaplah sebuah kontroversi. Bagi orang seperti Wimar Witoelar, kegagalan Wahid mengelola kekuasaan lebih karena ia tidak bisa diimbangi secara cerdas oleh masyarakatnya. Untuk orang tipe Amien Rais, kegagalan yang sama justru timbul karena faktor Wahidnya sendiri. Kalau sikap Wimar …

by