Social Media

Tali Asih GUSDURian Peduli untuk Korban Bom Makassar

Di hadapan puluhan umat lintas agama, Lucia, salah satu korban dari peristiwa Bom Bunuh diri di pintu masuk Gereja Katerdal Makassar (28/3/2021) mengisahkan bagaimana mukjizat Tuhan mengantarkan dirinya selamat dari aksi keji tersebut, meski mengalami luka di beberapa bagian tubuh dan trauma yang masih membekas di dalam benak.

“Kami kuat dari doa dari teman-teman dan ini benar-benar mukjizat dari Tuhan,” tuturnya pada acara Silaturahim Lintas Iman & Solidaritas untuk Korban Bom Makassar yang diselenggarakan oleh pihak Keuskupan, GUSDURian Peduli, Komunitas GUSDURian Makassar dan JALIN Harmoni di Aula Keuskupan Gereja Katedral Makassar, Minggu (18/4/2021).

Sementara itu, Uskup Agung Makassar, Mgr. Johannes Liku Ada’ dalam sambutannya mengungkapkan rasa gembira atas segala dukungan dari berbagai umat beragama kepada umat katolik pasca kejadian bom tersebut.

“Apa yang terjadi justru mempererat kita. Saya mengungkapkan rasa gembira. Atas dasar itulah kita berkumpul di sini dan salah satu yang kita hargai adalah teman-teman Gusdurian, bagaimana mereka membangun kesatuan dan persaudaraan sebagai bangsa. Sungguh menjadi pesan yang melandasi kita untuk bergerak bersama,” katanya.

Lebih lanjut, Koordinator GUSDURian Peduli, Aak Abdullah Al-Kudus mengharapkan semakin kuatnya kerjasama antarumat beragama di berbagai bidang.

“Kejadian kemarin sedih, tapi ada hikmah. Kami di GUSDURian sangat berharap besar terciptanya kerjasama antarumat beragama dalam berbagai hal, sehingga menunjukkan bahwa kita mampu hidup berdampingan dan bekerjasama demi kemajuan bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Pada akhir acara, Gus Aak mewakili keluarga Gus Dur dan GUSDURian Peduli memberikan tali asih kepada empat orang korban bom Makassar yang sempat hadir pada acara tersebut.

Turut hadir pula dalam kegiatan ini M. Iqbal Arsyad (Direktur LAPAR Sulsel), Pdt. Adrie Massie (Ketua PGIW Sulselbara), dan Yonggris Lao (Ketua Permabhudi Sulsel).

Seusai acara, Gus Aak membesuk tiga korban bom yang masih dirawat di RS Bhayangkara Makassar dan seorang lagi di kediaman korban yang juga sempat mengalami tiga kali operasi akibat luka bakar yang diderita.