Social Media

Menjadi Narasumber Kelas Berbagi Inspirasi, Savic Ali: Maksimalkan Potensi Era Digital!

Temu Nasional (TUNAS) GUSDURian 2022 baru saja dibuka sore tadi di Asrama Haji Surabaya, Jum’at, 14 Oktober 2022. Bersama dengan Gubernur Jawa Timur dan Koordinator Nasional Jaringan GUSDURian, Ny. Sinta Nuriyah Wahid secara resmi telah membukanya.

Pasca-pembukaan, agenda pertama yang langsung diikuti oleh peserta adalah Kelas Berbagi Inspirasi (KBI). Para peserta bebas memilih berbagai kelas yang disediakan oleh panitia, mulai dari kelas parenting ala Gus Dur, moderasi beragama, hingga digital content.

Ketua PBNU, Savic Ali turut menjadi narasumber dalam Kelas Digital Content. Berbagai peserta dari seluruh penjuru Indonesia aktif mengikuti kelas ini. Savic yang juga pendiri NU Online dan Islami.co menjelaskan secara gamblang bagaimana peranan konten digital hari ini.

Kelas ini dimulai dengan menonton film pendek dan membedah beberapa akun media sosial peserta. “Salah satu hal terpenting adalah mempengaruhi psikologi. Postingan ini banyak yang menyukainya salah satu penyebabnya adalah karena meningkatkan rasa penasaran,” ujar Savic Ali saat membedah salah satu postingan yang viral karena postingan lulus tanpa skripsi. “Karena ini gak lazim, wajar kalau ini bisa viral,” tambahnya.

Selain mengajarkan teknik membuat konten digital, Savic Ali juga menekankan pentingnya membanjiri konten menggunakan audio-visual. “Dengan alat dan kemudahan akses hari ini, seharusnya membuat kita semakin mudah untuk membuat konten. Jadi masalah sesungguhnya bukan pada alat, melainkan pada kualitas dari konten itu sendiri,” tutur Savic saat memberikan saran kepada salah seorang peserta yang bertanya.

Diskusi terus dilanjutkan dengan bahasan media online. Semakin spesifik sebuah media, maka semakin mudah dikenal. Sebaliknya, semakin general sebuah media “kemungkinan” akan susah pula diidentifikasi. Hal ini juga menjadi bahasan lanjutan di kelas konten digital ini. Salah seorang peserta yang baru saja mendirikan media online mengalami kesulitan saat mengembangkan medianya turut meminta saran kepada Savic dengan segudang pengalamannya.

Savic Ali menuturkan bahwa sebelum membuat konten ada satu hal yang sangat urgen dipikirkan; siapa dan apa tujuan dari konten yang dibikin. Mengetahui karakteristik platform media jangan sampai dianggap remeh, sebab ini adalah salah satu kunci dalam mengkampanyekan konten digital tadi.

Dari banyak hal yang didiskusikan, salah satu harapan yang paling mendasar dari kelas ini adalah bagaimana pemaksimalan era digital dengan narasi-narasi sehat, gerakan sosial, dan menyebarkan banyak hal lainnya.

Penggerak Komunitas GUSDURian Muda Malang.