CIPUTAT – Komunitas GUSDURian Ciputat kembali menggelar Kelas Penggerak GUSDURian (KPG). Kelas ini merupakan kelas ketiga yang diadakan oleh komunitas tersebut dengan formula materi yang berbeda. Pasalnya, dua KPG sebelumnya berorientasi pada diseminasi nilai, pemikiran dan keteladanan (NPK) Gus Dur, tanpa dibubuhi wawasan merawat-kelola komunitas. Pun secara waktu, pelaksanaannya memakan waktu dua bulan lamanya sekalipun dilakukan secara berkala.
Meski terbilang memiliki durasi cukup lama, peserta KPG cukup antusias dalam mengikuti sesi demi sesi. Sebab bagi sebagian peserta, kelas ini dinilai menyenangkan dan sangat dibutuhkan bagi penggerak sosial. Hal tersebut sebagaimana diutarakan Syifa Annisa, salah satu peserta KPG.
“Terima kasih banyak kepada para fasilitator dan panitia, yang telah menyediakan ruang belajar yang aman dan menyenangkan,” ungkap mahasiswa S2 UI tersebut.
Lebih lanjut, perubahan masyarakat tak pernah ingkar dari perubahan individu-individu. Kegiatan ini merupakan proses pengenalan NPK Gus Dur sekaligus peningkatan kapasitas para penggerak komunitas GUSDURian. Pelaksanaan kegiatan ini tidak hanya disediakan untuk peserta KPG saja, tetapi juga untuk setiap penggerak yang mengamini belajar dan tumbuh bersamaan secara apa adanya. Sebagaimana diutarakan Rafi Syihabuddin menjelang akhir sesi.
“… Acara ini bukan hanya ruang belajar bagi peserta saja, tetapi juga buat kita (para penggerak), mulai fasilitasi, kepanitiaan, dan lain-lain,” jelas koordinator GUSDURian Ciputat tersebut.
Baginya, komunitas merupakan sekumpulan orang yang dihimpun-gerakkan oleh kesamaan nilai-nilai dan kesesuaian visi. Wajar saja jika laju komunitas sering kali bersifat sukarela dan nirlaba. Di samping itu, kehadiran komunitas bukan tanpa alasan, melainkan ia hadir sebagai ruang penempaan diri berikut peningkatan kapasitasnya. Sedemikian yang terjadi di dalam Komunitas GUSDURian Ciputat.
“Ketika berkomunitas itu hindari harapan untuk mendapatkan keuntungan finansial, karena hal itu tidak ada di GUSDURian Ciputat. Tetapi kalau kalian ingin belajar bersama-sama dan terbuka, baik menulis, kreasi konten, dan lainnya maka komunitas akan berupaya memfasilitasinya,” tegas Rafi.
Selepas pertemuan sesi kedua secara luring ini, para penggerak mempunyai tanggung jawab diseminasi. Diseminasi menyangkut 9 Nilai Utama Gus Dur serta penajaman isu-isu prioritas jaringan GUSDURian, terutama isu-isu yang mengitari komunitas di Ciputat. Dengan demikian, Nurul Anwar selaku ketua pelaksana mengajak peserta untuk berupaya mengimplementasikan warisan Gus Dur.
“Setelah kelas ini, mari bersama-sama kita belajar mengendapkan mengaplikasikan apa saja yang sudah kita ulas dalam KPG ini,” seru Anwar.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Gatot ini berharap, agar proses belajar bersama semacam ini tidak berakhir pada pertemuan kali ini saja, melainkan akan terus berlangsung pada kesempatan berikutnya. Lalu ia mengakhiri pemanduannya dengan berterima kasih kepada semua elemen yang terlibat dalam pelaksanaan KPG tahun ini.
” …terima kasih kepada teman-teman semua, baik peserta maupun panitia yang turut membersamai penyuksesan kegiatan,” pungkas Gatot.
Adapun pelaksanaan KPG pertemuan kedua ini dilangsungkan pada 28-29 September 2023 bertempat di Rumah Pergerakan Griya Gus Dur, Jakarta Pusat. Lalu menjelang maghrib kegiatan ini ditutup dengan sesi salam-salaman dan foto bersama.