Social Media

Melalui Forum 17-an, GUSDURian Pasuruan Bahas Penguatan Literasi dan Toleransi di Sekolah

Komunitas Gitu Saja Kok Repot (KGSKR) GUSDURian Pasuruan mengadakan Forum Satu Tujuan (17-an) dengan mengusung topik “Penguatan Literasi dan Praktik Toleransi di Sekolah” di Hallmeet Lantai II Gedung NKRI Universitas Yudharta Pasuruan (UYP), Rabu (22/11/2023).

Forum 17-an kali ini digelar berkat kerja sama KGSKR dengan Pascasarjana PAI Multikultural UYP, Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBSI) Hosanna Pandaan, Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten dan Kota Pasuruan, serta Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTTNNU) Kabupaten Pasuruan.

Salah satu narasumber, Pdm. David Kurniawan membacakan hasil asesmen Pemuda GBIS Hosanna Pandaan perihal pengalaman toleransi dan intoleransi. Ia juga menegaskan, bertoleransi itu sangat penting untuk dilakukan semua umat beragama.

“Karena menghormati, menerima, dan menghargai perbedaan itu akan menjadi salah satu sumber kekuatan dalam menjalani kehidupan,” ucapnya.

Merespons hasil asesmen itu, Dr. Anang Sholikuddin mendorong upaya penguatan literasi dan praktik toleransi dapat tersistem dalam satu kurikulum di lembaga pendidikan.

“Saya resah ketika 67% menyatakan pernah mengalami intoleransi. Penurunan angka itu tidak bisa dihapuskan kalau upaya penguatan toleransi tidak masuk di kurikulum,” ujar Dosen UYP itu.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Menengah Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Pasuruan Sungkowidipto meminta, civitas sekolah benar-benar menerapkan program 5S (salam, senyum, sapa, sopan, santun).

“Itu menjadi salah satu bentuk implementasi untuk menerima perbedaan-perbedaan karakter, agama, suku di sekolah,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Koordinator KGSKR GUSDURian Pasuruan Makhfud Syawaludin menyebutkan, di tahun politik biasanya nama GUSDURian diisukan dukung mendukung calon tertentu, sehingga dirinya perlu menegaskan Kode Etik Jaringan GUSDURian perihal politik.

“Kami menegaskan bahwa GUSDURian bergerak pada ranah non-politik praktis. Namun sebagai individu, tentu diperbolehkan berpolitik praktis,” tutup Dosen Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Pasuruan itu.

Untuk diketahui, juga hadir sebagai narasumber Kepala Seksi Pendidikan Menengah Kejuruan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten dan Kota Pasuruan Mukarromah dan Ketua Program Pascasarjana PAI UYP Dr Ahmad Marzuki.

Penggerak Muda KGSKR GUSDURian Pasuruan dan Mahasiswa Universitas Yudharta Pasuruan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *