Social Media

Hadiri Forum 17-an GUSDURian Mojokerto, Jay Akhmad: Gus Dur telah Menjahit Indonesia, Tugas Kita Melanjutkan

MOJOKERTO – Seperti bulan sebelumnya, Komunitas GUSDURian Mojokerto menyelenggarakan forum rutin bulanan, yakni Forum 17-an. Forum 17-an bulan Februari ini bekerja sama dengan GKJW Mojokerto dan diselenggarakan pada 25 Februari 2024 di Balai Pamitran, gedung pertemuan milik GKJW Mojokerto, Jawa Timur. Kegiatan ini dihadiri oleh Jay Akhmad, Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian selaku pembicara.

Dalam Forum 17-an kali ini GUSDURian Mojokerto mengangkat tema “Memanggil Perdamaian di Tengah Perbedaan”. Moderator menjelaskan alasan GUSDURian Mojokerto mengangkat tema tersebut, yaitu atas dasar maraknya kasus yang berhasil memecah belah masyarakat.

GUSDURian Mojokerto turut mempertanyakan ke mana sebenarnya perdamaian ini pergi? Karena dengan maraknya kasus yang terjadi tentu seketika perdamaian itu menghilang. Dengan begitu kita perlu berinisiatif untuk memanggil perdamaian kembali walau sedang dalam situasi yang penuh perbedaan. Itulah dasar mengapa Forum 17-an bulan ini bertajuk “Memanggil Perdamaian di Tengah Perbedaan”.

Acara dibuka dengan sambutan dari Koordinator GUSDURian Mojokerto dan perwakilan dari GKJW Mojokerto. Dalam sambutannya, Ngadiran selaku perwakilan dari GKJW Mojokerto mengungkapkan harapannya terhadap GUSDURian Mojokerto.

“Kita berharap tentunya bersama-sama GUSDURian ini nantinya bisa mengurai permasalahan-permasalahan yang ada sehingga apa pun yang kita lakukan, masyarakat bisa hidup berdampingan secara nyaman, aman, dan damai,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, Jay Akhmad selaku pembicara menjabarkan perihal kondisi sebelum dan setelah pemilu hingga bagaimana ekstremisme berbasis kekerasan ini terjadi dan menyebar dengan cepat.

“Kita harus menguatkan moderasi kita, bagaimana beragama yang moderat. Ekstremisme beragama itu seperti virus. Namanya virus tidak akan mati. Hanya menunggu momentumnya saja untuk menjadi besar,” jelas Jay Akhmad saat menjabarkan konflik keagamaan yang sering terjadi di Indonesia

Jay juga menjelaskan bagaimana perdamaian, keadilan, dan kemanusiaan saling berkesinambungan. Tiga hal tersebut tidak bisa dipisahkan. Ketika kita berbicara soal menjaga perdamaian dan perjuangan keadilan sejatinya ujungnya adalah soal bagaimana kita meneguhkan kemanusiaan. Apa pun yang kita lakukan beda agama, budaya, suku dan lain sebagainya semuanya akan terlihat sama bahwa kita adalah sama-sama manusia. Maka penting jangan sampai wujud manusia ini hilang kemanusiaannya.

“Gus Dur menjahit Indonesia di tengah perbedaan. Tentu kalau jahitannya ada bolongnya, itu tugas kita yang masih hidup untuk melanjutkan menjahit. Sehingga pola jahitan tentang Indonesia ini bisa terwujud,” ujar Jay mengakhiri forum.

Penggerak Komunitas GUSDURian Mojokerto, Jawa Timur.

1 Comment

  1. AaronLiath
    March 10, 2024

    Hello,

    New club music, private server MP3/FLAC, Label, LIVESETS, Music Videos https://0daymusic.org
    Available only on our secure FTP server.

    0daymusic Team

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *