PEKALONGAN – Prihatin terhadap dehumanisasi dan krisis lingkungan yang kini dihadapi dunia, para agamawan, akademisi, organisasi masyarakat, dan aktivis lingkungan hidup berkumpul membicarakan pentingnya kolaborasi komunitas lintas iman untuk rasa saling percaya dan solidaritas yang berlangsung pada Sabtu, (7/12/2024).
Kolaborasi ini sangat penting, dalam isu dehumanisasi, perlu adanya kampanye secara bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan menghormati hak-martabat manusia. Sedangkan dalam hal krisis lingkungan, ajaran agama bisa menjadi panduan etis untuk menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam.
Deklarasi bersama yang berlangsung di FEBI UIN Gus Dur Pekalongan ini, ditandatangani oleh 13 perwakilan peserta, antara lain:
1. Prof. Dr. Zaenal Mustakim, M.Ag (Rektor UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan
2. Prof. Dr. Maghfur, M.Ag (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN KH. Abdurrahman Wahid)
3. KH. Marzuki Wahid (Dewan Pengarah Jaringan GUSDURian)
4. Jay Akhmad (Koordinator Sekretariat Jaringan GUSDURian)
5. Pdt. Dwi Argo Mursito, Ketua Badan Kerja Sama Gereja Kristen (BKSGK) Pekalongan
6. Romo Yohanes Suratman Pr (Tokoh Agama Katolik)
7. Kusnaeni, S.Pd (Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia Kab. Pekalongan)
8. Herman Mulyanto, S.E (Majelis Agama Khonghucu Indonesia)
9. Ali Imron (Ketua LPBI NU Kota Pekalongan)
10. Dharwanto (Komunitas Bara Air Pekalongan)
11. Luhtfi Hakim (LESBUMI NU Kab. Pekalongan)
12. Islah Milono (Lembaga Masyarakat Pemberdayaan Lingkungan Hidup Muhammadiyah)
13. Irda Isti (Perkim & LH Kab. Pekalongan)
Berikut isi deklarasinya:
Deklarasi Bersama “Harmoni untuk Kemanusiaan dan Lingkungan”
Mengintegrasikan Semangat Deklarasi Istiqlal dan Falsafah Tri Hita Karana
Kami, peserta dari agama-agama, aliran kepercayaan, akademisi dan aktivis lingkungan hidup berkumpul di UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan, menyatakan keprihatinan bersama terhadap krisis yang dihadapi dunia, yaitu dehumanisasi dan kerusakan lingkungan. Berdasarkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Deklarasi Istiqlal dan falsafah Tri Hita Karana, kami menegaskan komitmen untuk mewujudkan harmoni antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.
Latar Belakang
1. Dehumanisasi: Konflik, diskriminasi, dan kekerasan berbasis agama, etnis, atau identitas lainnya telah melemahkan martabat manusia. Manipulasi agama sering menjadi pembenaran bagi tindakan yang melawan prinsip-prinsip kasih sayang dan keadilan.
2. Kerusakan Lingkungan: Eksploitasi alam tanpa batas telah memperburuk perubahan iklim, menimbulkan bencana ekologi, dan merusak keseimbangan kehidupan. Alam, sebagai bagian integral dari kehidupan manusia, membutuhkan perlindungan sebagai bentuk penghormatan atas ciptaan Tuhan.
Komitmen Bersama
Berdasarkan semangat Deklarasi Istiqlal yang menekankan pentingnya penghormatan terhadap kemanusiaan dan keberagaman, serta falsafah Tri Hita Karana yang mengajarkan harmoni dalam hubungan spiritual, sosial, dan ekologis, kami menyatakan hal-hal berikut:
1. Menguatkan Nilai Kemanusiaan dan Harmoni Sosial
Kami berkomitmen untuk mempromosikan nilai-nilai perdamaian, keadilan, dan kasih sayang, serta melawan segala bentuk diskriminasi, kekerasan, dan pelanggaran hak asasi manusia.
2. Membangun Dialog dan Kolaborasi Antaragama dan Kepercayaan
Kami mendukung dialog lintas agama dan kepercayaan sebagai sarana untuk membangun rasa saling percaya, solidaritas, dan pemahaman bersama demi mengatasi konflik identitas serta menciptakan harmoni sosial.
3. Menjaga Keharmonisan dengan Alam
Kami menyerukan pentingnya menjaga keseimbangan ekologis melalui tindakan nyata untuk melestarikan lingkungan hidup, memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana, dan melibatkan kearifan lokal dalam solusi berkelanjutan.
4. Meningkatkan Peran Generasi Muda dan Institusi Pendidikan
Generasi muda dan institusi pendidikan memiliki peran strategis sebagai agen perubahan. Kami mendorong inovasi, pendidikan, dan kolaborasi interdisipliner untuk menciptakan solusi praktis bagi krisis kemanusiaan dan lingkungan.
Aksi Nyata
Sebagai wujud komitmen, kami sepakat untuk:
1. Mendorong program pendidikan dan kampanye berbasis nilai-nilai moderasi beragama, perdamaian, dan pelestarian lingkungan.
2. Mengimplementasikan aksi kolaboratif yang mencakup dialog lintas agama, kegiatan sosial, dan kampanye lingkungan.
3. Menyusun kebijakan berbasis nilai spiritual, sosial, dan ekologis untuk menjawab tantangan global.
Penutup
Dengan semangat Deklarasi Istiqlal dan falsafah Tri Hita Karana, kami menyatakan tekad untuk menjadi penjaga harmoni antara manusia, Tuhan, sesama, dan alam. Deklarasi ini merupakan seruan bersama untuk membangun dunia yang lebih manusiawi, damai, dan berkelanjutan.
Pekalongan, 2024
Tertanda: Akademisi, Perwakilan Agama dan Kepercayaan, Organisasi Masyarakat, dan Aktivis Lingkungan.