Tag: Gus Dur

HomeGus Dur

Indonesia pasca Gus Dur masih tengah terus berjuang melawan fanatisme dan ekstrimisme beragama. Bom masih meledak di mana-mana. Bom yang meledak sejatinya adalah wajah betapa seseorang tengah memuntahkan kebenciannya pada yang lain. Kebencian yang bermula pada sikap fanatisme berlebihan. Indonesia pasca Gus Dur sepertinya masih akan terus dan selalu menghadapi prahara. Di tengah kehidupan berbangsa …

by

Frasa di atas hanyalah imajinasi saya. Almarhum Gus Dur tidak mengatakan persis seperti itu kepada Gus Maksum, pemimpin Pondok Pesantren Abil Hasan, salah satu pondok pesantren yang tenggelam di bawah lumpur Lapindo. Hanya saja, kira-kira seperti itulah maksudnya berdasarkan apa yang saya tangkap setelah beberapa kali obrolan dengan Gus Maksum. Dalam beberapa kali kunjungan kami …

by

Gus Dur ‘ternyata’ pernah menjadi simpatisan Ikhwanul Muslimin (IM). Bahkan ia hampir mendirikan cabang IM ini di Indonesia. Saya kasih tanda petik kata ‘ternyata’, karena hal ini mungkin banyak tidak diketahui oleh Gusdurian, para pengagum Gus Dur, dan juga barangkali mengejutkan bagi mereka yang anti-Gus Dur. Bagaimana ceritanya? Sejak kecil Gus Dur sudah gemar membaca. …

by

Assalamualaikum wa rahmatullah wa barakatuh. Salam Sejahtera. Sebelum memulai, saya ingin menyampaikan mengapa saya memilih hanya menggunakan dua salam ini. Saya tentu ingin menghargai semua dan setiap agama dan keyakinan di bumi Nusantara, bukan hanya yang diakui formal oleh Negara. Tetapi untuk itu, saya tidak mungkin menyebutkannya satu per satu, saking beragamnya Indonesia. Karena itu, …

by

Sosok Gus Dur sering kali dikaitkan dengan isu-isu soal keberagaman dan gerakan Islam modern dan jarang sekali kita mengaitkan nama Gus Dur sebagai tokoh lingkungan hidup. Padahal jika ditelisik lebih dalam, Gus Dur adalah tokoh yang meletakkan dasar-dasar bagi keberlanjutan lingkungan hidup. Gus Dur adalah peletak dasar terobosan kebijakan moratorium tebang hutan (10-20 tahun) untuk …

by

Saat membicarakan Khitthah Nahdlatul Ulama dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama di Situbondo 16 Rabiul Awwal 1404 H / 21 Desember 1983, ada tiga Sub Komisi Khitthah yang masing-masing dipimpin oleh KH. Tholchah Mansoer; Drs. Zamroni, dan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) – rahimahumullah. Gus Dur waktu itu memimpin Sub Komisi Deklarasi yang membahas tentang …

by

Mengapa kita perlu belajar dari Gus Dur dalam kehidupan berbangsa? Toleransi bukan hanya menghargai perbedaan saja, lebih dari itu. Hakikat dari toleransi tertuang dalam tata cara berperilaku. Gus Dur itu tidak hanya toleran, tetapi telah mampu berada pada tahapan koeksistensi sosial. Sikapnya terbuka dalam perbedaan, sehingga beliau mampu memosisikan banyak golongan, suku, bahkan agama secara sejajar. …

by

Di dalam pergulatan hidup di dunia ini, manusia tidak tinggal sendirian. Ia ada bersama dengan orang lain. Mau tidak mau, keberadaan orang lain turut ambil bagian dalam membentuk proses refleksi manusia dalam menghayati keberadaannya bersama dengan orang lain di dunia. Seorang filsuf Prancis bernama Emmanuel Levinas (1906-1995) banyak berbicara tentang refleksinya mengenai aku dan “Yang …

by

“Mbepok (goblok) Gus Dur itu. Lewat ke sini kok nggak mau mampir. Apa karena tidak mau disuguhi nasi orang desa? Apa karena dia sudah biasa makan makanan Amerika? Awas nanti kalau ususnya mborok (luka) tak tahu lho.” Ungkapan di atas adalah perkataan Gus Dur sendiri, menirukan “omelan” seorang kiai dari Mojojajar, Kemlagi, Mojokerto sebagaimana dimuat …

by

Tidak semua persoalan yang kita hadapi sekarang ini, ada pada zaman Nabi Muhammad Saw. Seperti, persoalan tes DNA, kita hidup di negara-bangsa, demonstrasi berjilid-jilid seperti yang dilakukan GNPF MUI, mendengar ngaji lewat kaset rekaman, persoalan shalat di pesawat terbang dan kereta api, komunikasi via WA-Telegram-Twitter, dan berbagai persoalan lain. Persoalan-persoalan baru seperti itu akan terus …

by