Hari-hari ini kita dihadapkan dengan berbagai masalah kerusakan lingkungan, mulai dari kehilangan jutaan hektar hutan alam hingga ratusan konflik agraria yang disebabkan karena aktivitas pertambangan, pengubahan lahan hutan menjadi perkebunan sawit, hingga proyek infrastruktur besar seperti IKN. Dan siapakah yang paling dirugikan dan terkena dampak? Tentu saja masyarakat adat di sekitar wilayah tersebut. Dikutip dari …

Penulis dan aktivis gender Kalis Mardiasih mengadakan kelas menulis dalam rangka pemberdayaan perempuan pada Minggu, 6 Juli 2025. Acara yang bertempat di Kafe Balcos Compound Yogyakarta ini diikuti oleh berbagai perempuan dari beragam identitas, di antaranya adalah para penggerak Komunitas GUSDURian Yogyakarta. Kalis Mardiasih merupakan sosok penulis perempuan yang sudah tidak asing di telinga masyarakat …

Dalam rangka menyambut Konferensi Pemikiran Gus Dur pada Agustus mendatang, Jaringan GUSDURian menggelar Forum Demokrasi (Fordem) GUSDURian secara daring pada Jumat, 27 Juni 2025 malam. Pada pertemuan kali ini, tema yang diangkat adalah “Gus Dur dan Keadilan Ekologi”. Acara yang dipandu langsung oleh Inayah Wahid ini menghadirkan narasumber praktisi dan pakar di bidang lingkungan, yaitu …

JEMBER – Komunitas GUSDURian Jember dan Gus Dur Corner UIN KHAS kembali terlibat dalam kolaborasi acara nobar dan diskusi film di Aula Perpustakaan UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang dipandu oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa kampus tersebut (19/06/2025). Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Belajar Sama-sama serta memperkenalkan diri, para peserta kemudian menonton film …

BLITAR - Suara takbir menggema meriah dalam kegiatan Takbir Keliling yang diadakan pada Kamis, malam 9 Dzulhijjah 1446 H (5/6). Acara yang diikuti oleh warga sekitar Pondok Pesantren Darur Roja’, khususnya santri dan pelajar Madrasah Hidayatul Mubtadi’in ini dimulai pukul 19.00 WIB. Kegiatan yang bertujuan untuk mengobarkan semangat kemenangan dan kebersamaan menjelang Hari Raya Idul …

Di sebuah desa di pesisir Mandar bernama Tipalayo, hidup seorang anak bernama Sarifah. Ia tinggal bersama ayahnya, Baddu, ibunya Halimah, dan dua saudara laki-lakinya, Sulaiman dan Ali. Kehidupan mereka sederhana, namun penuh dengan kebahagiaan. Rumah mereka berdiri kokoh di pinggir laut, seolah menjadi saksi bisu bagi cerita-cerita yang terus mengalir dari waktu ke waktu. Sarifah …