Tag: toleransi

Hometoleransi

Setelah dari Dinamika Edukasi Dasar, peserta “Napak Tilas Gus Dur” melanjutkan kunjungannya ke Interfidei (Institute for Inter-Faith Dialogue in Indonesia) yang beralamatkan di Jl. Banteng Utama, no. 59, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. Sang Direktur, Elga Sarapung menceritakan banyak hal tentang Gus Dur dan beberapa informasi lain yang memberikan pengetahuan baru kepada seluruh peserta …

by

Minggu, 23 Januari 2020 para peserta “Napak Tilas Gus Dur” melanjutkan kunjungannya ke Dinamika Edukasi Dasar (selanjutnya DED). Sesampainya di sana, terpampang sebuah lukisan Gus Dur, Romo Mangun, dan ada beberapa tokoh lain yang senapas perjuangannya. Tempat ini cukup familiar namanya bagi penggemar Romo Mangun, sebab lembaga ini didirikan oleh beliau. Romo Mangun, sapaan akrab …

by

Sepakbola bukan saja soal permainan antar dua kesebelasan di atas rumput hijau, atau soal kalah dan menang. Tapi lebih dari itu, sepakbola juga bicara tentang kemanusiaan, persahabatan, toleransi, serta sepakbola juga terkadang bisa hadir sebagai alat pemersatu bangsa. Ya, semua bisa bersatu karena sepakbola. Tidak percaya? Saya kasih contoh kisah Didier Drogba, eks pemain depan …

by

Addakhil kebesaran yang luput dari seruanLakon perkara lengan patahTerikat pada tonggak peraduan sangsakaSemilir memaksa batas bergelagatAdalah budak bengal hendak berakal Addakhil seruan yang kering dalam kabarMelancong dalam batin haluan roh filsufManahbiskan egoistis terkebelakang kawan sekelasBerjejak tanah lain buanaMemaut gubahan kebijaksanaanMenaruh hati pada deretan aksaraTak sekadar pujangga bersoal kedaulatanPun Tuhan dan anutan berteka-teki diaTandaskan kemahiranDi celah …

by

“Goooooolllllll,” riak suara girang dari setiap sudut kampung. Tidak. Hampir setiap rumah meneriakkanya saat Kambuaya, penyerang Timnas Indonesia berhasil membobol gawang Timnas Thailand pada menit ke-7 di leg kedua final Piala AFF 2020. Pertandingan itu berakhir imbang 2-2. Indonesia harus puas dengan kembali menduduki posisi Runner up-nya yang ke-6. Sepak bola seperti memiliki kekuatan magis. …

by

Barangkali bangsa ini telah melupakan Gus Dur. Presiden-Kiai yang wafat 12 tahun silam pernah mengangkat martabat pesantren itu banyak meneladankan bagaimana tradisi pesantren harusnya bergerak di negeri ini. Pesantren memanglah sebuah unit pendidikan kuno di negeri ini, tetapi itu tak lantas berarti pesantren harus dikelola dengan cara-cara jahiliyah -sebagaimana HW (35) melakukannya. Ia seorang guru …

by

Radikalisme tak ayal lagi adalah pola pemahaman dan pola penyikapan yang bertentangan dengan konsep budi pekerti atau akhlaq tersebut. Ketika kita berkesimpulan demikian, maka radikalisme—yang dalam konteks Indonesia selalu dilekatkan dengan klaim agama Islam—adalah sangat bertentangan dengan semangat dan jejer Nabi Muhammad yang ironisnya sering dianggap sebagai “pendiri” agama Islam. Seandainya Sunan Bagus mengetengahkan deradikalisasi dengan jalan menyelaraskan pola pemahaman dan …

by

Pakubuwana IV dan Mangkunegara IV ternyata tak sekedar melakukan kontranarasi atas radikalisme dan radikalisasi yang terjadi pada zamannya. Mereka pun menyuguhkan sebentuk deradikalisasi atasnya. Latar-belakang kesufian memungkinkan mereka untuk tak sekedar berperan laiknya raja atau adipati yang berhenti pada apa yang di masa sekarang dikenal sebagai fakta hukum, tapi juga laiknya dokter jiwa yang menguasai …

by

Dalam diskursus dewasa ini, kerap kali terjadi pertentangan yang sengit antara kelompok yang memandang perlunya negara-agama dan negara sekuler. Dua kecenderungan ini, dengan bentuknya yang beraneka macam, sering kali melahirkan kebijakan yang intoleran. Negara-agama (teokrasi) akan melahirkan kebijakan-kebijakan yang hanya berpusat pada satu ajaran agama tertentu saja. Sehingga kerap melahirkan diskriminasi dan intoleransi terhadap pemeluk …

by

Setengah abad sudah kita ditinggal pergi oleh Putra Sang Fajar, Bung Karno. Banyak warisan berharga yang ia titipkan untuk kita, seperti Pancasila, Politik Bebas Aktif, Dasa Sila Bandung, Berdikari secara kebudayaan, politik, dan ekonomi. Semua itu terancam menjadi artefak. Pasalnya, tak ada yang sungguh benar terwujud nyata. Pancasila sebagai dasar negara saja ripuh. Kita masih …

by