Social Media

Category: Opini

HomeOpini

Ketika berbicara soal gender dan negara, kita seringkali merujuk negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat atau Prancis, sebagai model yang mengadvokasi soal kesetaraan gender dan hak-hak perempuan. Jarang kita dengar negara-negara dengan mayoritas Muslim disebut sebagai negara yang mempromosikan kesetaraan gender, bahkan sebaliknya, negara-negara Muslim seringkali dicitrakan sebagai negara yang anti-hak perempuan dan terbelakang. Jika sesuai …

by

Sepanjang hidupnya, Gus Dur jamak dikenal sebagai seorang tokoh yang lengkap dan berkompetensi di berbagai bidang. Karena itulah, lantas masyarakat menyematkan berbagai macam predikat, seperti ulama, penulis, budayawan, aktivis, politisi, intelektual, dan banyak lagi sematan yang lain. Sematan-sematan itu sudah barang tentu sebuah konsekuensi logis dari kedalaman ilmu dan juga keteladanan pola zikir, pikir, dan …

by

Pendahuluan Kesadaran KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terhadap masifnya arabisasi telah dimulai sejak awal. Dalam buku Ilusi Negara Islam, Gus Dur membaca secara jeli bagaimana arabisasi dapat menjangkiti hampir di berbagai kalangan masyarakat Indonesia. Proses arabisasi di Indonesia adalah upaya untuk menghancurkan sendi-sendi tubuh persatuan di Indonesia. Oleh karena itu, Gus Dur sejak awal mendeklarasikan …

by

Kemarin, tanggal 30 Desember 2020, pemerintah melalui Menkopolhukam telah resmi membubarkan organisasi massa Front Pembela Islam (FPI). Secara de jure, pemerintah berdalih bahwa FPI sejak tanggal 21 Juni 2019 telah bubar sebagai ormas, tetapi sebagai organisasi FPI masih mengadakan aktivitas yang menganggu ketertiban dan keamanan yang bertentangan dengan hukum. Begitu ungkapan Menkopolhukam Mahfud MD dalam jumpa pers …

by

Salah satu tokoh perempuan yang menginspirasi dunia adalah Benazir Bhutto. Dialah perempuan pertama yang menjadi pemimpin di negara Muslim pascakolonial. Bhutto menjadi perdana menteri Pakistan pada 1988. Meskipun dia sempat digulingkan dari kekuasaannya setelah 20 bulan memimpin, namun Bhutto kembali menjadi perdana menteri setelah memenangkan pemilu pada 1993. Kemenangannya pada pemilu 1993 salah satunya karena …

by

Suatu malam, seorang lelaki berusia 40 tahun tengah serius menatap layar TV Digitec berukuran 17 inci di ruang keluarga sebuah rumah berukuran 4×3 meter dengan ubin berwarna kuning. Ia tak peduli dengan dua anaknya yang juga tertidur di ruangan yang sama. Sesekali ia menggerutu seakan mengomentari tayangan yang dilihatnya. “Kok begitu banget sih! Itu presidennya …

by

“Untuk dapat melakukan transformasi ekstern itu, agama harus merumuskan kembali pandangan-pandangannya mengenai martabat manusia, kesejajaran kedudukan semua manusia di muka undang-undang dan solidaritas hakiki antara sesama manusia.”[1] Penggalan tersebut merupakan ungkapan Gus Dur ketika berbicara tentang transformasi dalam agama-agama. Ia mengusulkan adanya transformasi di dalam agama itu sendiri untuk selanjutnya melakukan transformasi ekstern, yakni mengubah …

by

Dalam sebuah laman Facebook teman saya, mendadak ada banyak sekali postingan terkait dengan keputusannya untuk berhijrah. Ia mem-posting beragam video ustaz yang memberikan ceramah tentang kewajiban seorang muslimah untuk menutup aurat. Tak lupa dengan imbuhan gambar berikut caption-nya yang berkaitan dengan segala ancaman neraka dan juga sanksi sosial bagi para perempuan yang tidak segera memutuskan …

by

Setiap berbicara tentang seni dan pendidikan, kita sering terperangkap dalam salah kaprah yang sudah menahun. Bahwa pendidikan seni berkait dengan keterampilan semata. Bahwa tujuannya mendapat pekerjaan di industri seni dan karenanya bukan untuk semua orang. Bahwa seni sekedar pelajaran tambahan yang tak mengapa dipinggirkan. Padahal seni adalah pendekatan pendidikan yang sangat berarti. Pendidikan seni tidak …

by

Meskipun mungkin akan terkesan terlampau mengada-ada bahkan ahistoris untuk mengatakan bahwa riwayat kekuasaan politik pada sebuah masyarakat senantiasa berulang dalam pola yang relatif sama untuk jangka waktu yang sangat lama, tapi untuk konteks politik Indonesia kontemporer, pernyataan seperti itu tampaknya tetap tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Ketika Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya tanggal 21 Mei …

by